Header Ads

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Beberapa keutamaan bagi orang yang menyantuni anak yatim adalah sbb: 
1. Salah satu tanda kemuliaan akhlaq seseorangBila seseorang mempunyai rasa kepedulian dan membantu anak-anak yatim, maka itulah salah satu tanda indikator dari mulianya akhlaq seseorang. Hal ini sebagaimana terekam dalam dialog antara seorang shahaba dengan nabi saw: Suatu ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, maka Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya : “Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” [HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836]Dalam sebuah atsar disebutkan riwayat dari Daud ‘alaihissalam, yang berkata :“Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” [HR. Bukhari]2. Kelak akan menjadi tetangga Rasulullah saw di SurgaBetapa mulianya seseorang apabila nantinya dia akan menjadi tetangga dari orang yang paling banyak di cintai kaum muslimin di dunia sekarang ini. Salah satu langkah untuk menjadi tetangga beliau adalah dengan menyantuni anak-anak yatim, karena: “Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. [HR. Bukhori].Imam Ibnu Bathol berkata : “Orang yang mendengar hadis ini wajib melaksanakannya, agar ia bisa menjadi sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di surga. Di akhirat, tidak ada kedudukan yang lebih utama dari itu.”Al-Hafizh Ibnu Hajar pun berkata : “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”Dari uraian di atas sudah sepatutnya kita akan sedih apabila tidak bisa menjadi tetangga Rasulullah saw, yakni dengan ketidak pedulian hati kita terhadap mereka atau tidak menyantuninya dengan sebagian harta yang kita punya. Apa yang bisa kita jawab kelak ketika harta-harta dan baginda Rasulullah saw menanyakan bagaimana sikap kita di dunia terhadap anak-anak yatim?3. Jaminan masuk surgaBanyak orang tidak bisa tidur karena memikirkan masa depan yang kurang cemerlang. Pekerjaan tidak tetap, apalagi berbicara tentang pensiun dan jaminan hidup, untuk melamar seseorang sebagai pendamping hiduppun kadang hal ini menjadi ukuran orang tua. Kenapa? Karena mereka ingin jaminan hidup yang layak untuk putri mereka. Betulkah cara pandang seperti itu? Betapa mulianya bila kita merubah cara berpikir tentang masa depan itu dengan orientasi kehidupan yang kekal dan jangkah panjang, yakni akhirat. Orang-orang yang menyantuni anak yatim akan mendapat jaminan Surga.Betapa indahnya bila ada calon menantu yang datang melamar, dia berbekal jaminan surga ini dan tentu saja dia punya persepsi kehidupan ‘tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah’. Di sinilah makna bahwa memiliki harta yang halal menjadi tuntutan bagi seorang muslim, sehingga dia bisa mempunyai jati diri dan menggapai kemuliaan dengan menyantuni anak-anak yatim tsb. “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” [HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].
4. Melunakkan hati dan penyebab kebutuhan terpenuhiKetika air mata mudah mengalir, hati sensitif dengan kebenaran dan dia lekas bersedih bila tidak bisa melakukan suatu amalan, maka inilah salah satu ciri sang pemilik hati yang lunak. Dengan peduli terhadap anak yatim akan melunakkan hati kita, namun juga membuat tentram, ketenangan jiwa dan kebahagiaan dikarenakan kebutuhan hidupnya juga terpenuhi.Diriwayatkan oleh Abu Darda’ rodhiyallohu ‘anhu   yang berkata : “Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thobroni, Targhib, Al Albaniy : 254]Barang siapa keadaannya seperti itu maka dihatinya terhimpun sarana-sarana yang bisa melembutkan hatinya, sekalipun sebelumnya ia memiliki hati yang keras. Tidak diragukan lagi ini merupakan obat yang mujarab. Anda tidak akan pernah mendapati orang yang menyantuni anak yatim, kecuali pasti memiliki hati yang pengasih. Kebalikan dari ini, anda tidak akan menjumpai seorangpun yang tidak mengasihi anak yatim, kecuali ia memiliki hati yang keras dan berakhlak buruk.Manfaat lain dari tindakan mengasihi anak yatim yang telah dikabarkan oleh nabi saw kepada seorang yang bertanya kepada beliau adalah : bahwa meyantuni anak yatim merupakan sarana terpenuhimya kebutuhan dan terwujudnya apa yang dicariSesungguhnya, orang yang berbuat kebaikan kepada anak orang lain adalah orang yang telah memasukkan rasa gembira di hati mereka. Tidak diragukan lagi, Allah pasti tidak akan menyia-nyiakannya, karena Allah Ta’ala Maha Pengasih dan Mencintai semua orang yang pengasih.Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Orang-orang yang pengasih, akan dikasihi oleh Ar Rahman (Yang Maha Pengasih) Tabaaroka wa ta’ala. Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya engkau dikasihi oleh yang di langit.” [HR. Abu dawud, Tirmidzi dan lain-lain. As silsilatu shohihah : 925].Di penghujung kata marilah kita renungi diri, sikap, perasaan dan kepedulian kita dengan karakter dari orang-orang yang disebut di ayat berikut:Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (8) Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula [ucapan] terima kasih. (9) Sesungguhnya Kami takut akan [azab] Tuhan kami pada suatu hari yang [di hari itu] orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. (10) Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan [wajah] dan kegembiraan hati. (11) Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka [dengan] surga dan [pakaian] sutera, (12) [QS 76:8-12]Semoga Allah memasukkan diri kita kepada golongan di atas. Amin ya Rabbal ‘alamin [Abu Malikah Husnayain]Sumber: https://turkindo.wordpress.com/2013/07/15/keutamaan-menyantuni-anak-yatim/

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.